cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar
ISSN : 25811800     EISSN : 25974122     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
ELSE adalah jurnal ilmiah tentang pendidikan dan pembelajaran sekolah dasar oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2018): AGUSTUS" : 10 Documents clear
Peningkatan Ketuntasan Belajar IPS dengan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Inkuiri Kelas V SDN 3 Lateng Banyuwangi Tahun Pelajaran 2015-2016 Barorotin Barorotin
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.57 KB) | DOI: 10.30651/else.v2i2.1830

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Pendekatan pembelajaran kontekstual berbasis inkuiri merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar. Pendekatan kontekstual berbasis inquiri mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Tujuan dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatkan ketuntasan belajar siswa pelajaran IPS kelas V dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual berbasis inkuiri. Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 siklus, dari hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa  dengan mencapai standar ideal. Dari 56 % pada siklus I, dapat meningkat menjadi 68,5 %  pada siklus II, dan siklus ke III  85,5 %.Kata kunci: Ketuntasan Belajar Siswa, Pembelajaran IPS di SD, Pembelajaran Kontekstual Berbasis InkuiriAbstract: This study aims to prove the inquiry-based contextual learning approach is a learning concept that helps teachers improve learning outcomes. The inquiry-based contextual approach links material taught with the real-world situation of students and encourages students to make connections between the knowledge they have and their application in their lives as family members and society. With this concept, learning outcomes are expected to be more meaningful for students. The purpose of this class action research (CAR) is to find out the extent to which the mastery of class V social studies students is increasing by applying inquiry-based contextual learning models. In this classroom action research conducted in 3 cycles, the results of the actions carried out proved to be able to improve students' learning completeness by achieving ideal standards. From 56% in the first cycle, it can increase to 68.5% in the second cycle, and the third cycle 85.5%.Keywords: Student Learning Completeness, Social Studies Learning in Elementary School, Inquiry Based Contextual Learning
Problematika Implementasi Kurikulum 2013 di SD Wajak Delora Jantung Amelia
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.983 KB) | DOI: 10.30651/else.v2i2.1717

Abstract

Abstrak: Pendidikan di Sekolah Dasar sudah mengalami beberapa pergantian kurikulum. Perubahan yang terakir ditingkat sekolah dasar yaitu kurikulum 2013 yang mana pada kurikulum 2013 pembelajaran tidak berbentuk satuan mata pelajaran, tetapi berorientasi dengan tema atau dikenal pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema. Pembelajaran tematik di Sekolah Dasar pada awalnya dikurikulum KTSP hanya ada di kelas rendah, akan tetapi pada kurikulum 2013 pembelajaran tematik berada disemua kelas. Pada penelitihan ini membahas tentang kendala-kendala yang dialami oleh guru, dan kepala sekolah SD Muhammadiyah 07 Wajak tentang implementasi kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah 07 Wajak, Kabupaten Malang. Perolehan data dilakukan dengan cara observasi, instrumen angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan problematika implementasi kurikulum 2013 Di SD Muhammadiyah 07 Wajak Kabupaten Malang, yang mana problematika tersebut berasal dari eksteren dan interen. Dari eksteren penerapan kurikulum yang tidak menetap, misalnya setelah menggunakan kurikulum 2013k embali lagi ke KTSP kemudian kembali lagi pada kurikulum 2013. Orang tua siswa yang tidak begitu menyukai penerapan kurikulum 2013. Kendala dari interen meliputi pembuatan media, proses belajar mengajar di kelas, sarana dan prasarana, serta penguasaan guru terhadap imlementasi kurikulum 2013.   Kata kunci: Problematika, Implementasi, Kurikulum 2013Abstract: Education in Elementary School has undergone several curricular changes. The final change in elementary school level is the 2013 curriculum which in the curriculum of 2013 is not in the form of a subject unit, but oriented with themes or known thematic learning. Thematic learning is a learning that integrates several subjects into a theme. Thematic learning in elementary schools was initially dikurikulum KTSP only in low class, but in the curriculum of 2013 thematic learning is in all classes. This study discusses the constraints experienced by teachers, and the principal of SD Muhammadiyah 07 Wajak on the implementation of the 2013 curriculum at SD Muhammadiyah 07 Wajak, Malang Regency. Obtaining the data is done by observation, questionnaire and interview instruments. The result of the research shows the problems of the implementation of the 2013 curriculum at SD Muhammadiyah 07 Wajak Malang Regency, where the problematics come from the exteren and the interen. From the exterminate application of non-permanent curriculum, for example after using the 2013 curriculum back to KTSP then back again in the curriculum 2013. Parents of students who are not so fond of applying the curriculum 2013. Constraints of the interen include the making of media, the process of teaching and learning in the classroom, infrastructure, and teacher control over the implementation of the 2013 curriculum.Keywords: Problematic, Implementation, Curriculum 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur Siswa Kelas V SDN 3 Singotrunan Kec. Banyuwangi Kab. Banyuwangi Tahun Ajaran 2016-2017 Dahlia Murwaningsih
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.65 KB) | DOI: 10.30651/else.v2i2.1831

Abstract

Abstrak: Dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan strategi pembelajaran yang tepat yang dapat melibatkan siswa seoptimal mungkin baik secara intelektual maupun emosional. Selain menguasai materi seorang guru juga dituntut untuk menguasai strategi-strategi penyampaian materi tersebut, cara guru menciptakan suasana kelas akan berpengaruh terhadap respon siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas siswa, meningkatkan interaksi, meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran dan akan meningkatkan motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu pendekatan dari model pembelajaraan kooperatif adalah pendekatan struktural, pada pendekatan ini memberikan pemecahan pada penggunaan struktur yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Diharapkan siswa bekerja sama dan saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih pada penghargaan kooperatif dan penghargaan individu. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam 3 siklus. Dari hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan mencapai standar ideal. Dari 55,56% pada Siklus l, dapat meningkat pada siklus 2 menjadi 68,89% dan siklus 3 mencapai 85,55%, dan  secara klasikal telah mencapai ketuntasan. Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktur dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV dengan ketuntasan mencapai 100 %, dengan demikian penerapan pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktur efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pelajaran matematika di SDN 3 Singotrunan Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi.Kata kunci: Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika di SD, Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan StrukturAbstract: In mathematics learning, it is necessary to have the right learning strategies that can involve students as optimally as possible both intellectually and emotionally. In addition to mastering the material a teacher is also required to master the material delivery strategies, the way the teacher creates a classroom atmosphere will affect the students' response in the learning process. Cooperative learning model is one of the learning models that can increase student activity, increase interaction, increase students 'mastery of learning material and will increase students' motivation to be active in the learning process. One approach of the cooperative learning model is the structural approach, this approach provides solutions to the use of structures designed to influence student interaction patterns. Students are expected to work together and help each other in small groups and more on cooperative rewards and individual rewards. This action research was carried out in 3 cycles. From the results of the actions taken it is proven that it can improve student learning achievement by achieving ideal standards. From 55.56% in Cycle I, it can increase in cycle 2 to 68.89% and cycle 3 to reach 85.55%, and classically it has reached completeness. The results of this action research indicate that the application of cooperative learning with a structural approach can improve the learning outcomes of fourth grade students with completeness reaching 100%, thus the application of cooperative learning with an effective structural approach in improving learning outcomes of mathematics students at SDN 3 Singotrunan, Banyuwangi District, Banyuwangi District.Keywords: Learning Outcomes, Mathematics Learning in Elementary Schools, Cooperative Learning with Structural Approaches
Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Materi Pokok Kenampakan Permukaan Bumi pada Mata Pelajaran IPA Kelas III SDN 1 Banaran Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung Refita Mustofa; Rohmatus Syafi'ah
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.648 KB) | DOI: 10.30651/else.v2i2.1723

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi karena rendahnya kesadaran guru mengenai pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan media pembelajaran yaitu media pop up book. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah prosedur pengembangan media pop up book, tingkat validitas media pop up book,serta untuk mengetahui respon siswa terhadap media pop up book. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D). Penelitian ini melalui beberapa tahapan menurut langkah pengembangan menurut Borg dan Gall. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 1 Banaran sejumlah 10 siswa.Instrumen penelitiannya yaitu lembar validasi dan lembar angket respon siswa.Jenis data yang didapatkan berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Media pop up book yang dikembangkan dinyatakan layak dengan perolehan rata-rata skor 4,44 dari ahli materi dan rata-rata skor 4,80 dari ahli media, dan rata-rata skor 4,72 dari ahli pengguna, dimana keseluruhan hasil perolehan rata-rata skor masuk dalam kategori Sangat Baik. Sedangkan respon siswa terhadap media pop up book pada uji coba terbatas mendapatkan rata-rata 95% dengan kategori Sangat Baik. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa media pop up book materi pokok kenampakan permukaan bumi pada mata pelajaran IPA kelas III SD yang telah dikembangkan layak untuk digunakan.    Kata kunci: IPA, Kenampakan Permukaan Bumi, Media Pop Up BookAbstract: This research is motivated by the low awareness of teachers regarding the importance of using instructional media in supporting the success of learning activities. Therefore, it is necessary to develop learning media, namely media pop up book. This study aims to describe the steps in the procedure for developing media pop up books, the level of validity of pop up book media, and to determine students' responses to pop up book media. This type of research is development research (R & D). This research went through several stages according to the development step according to Borg and Gall. The subjects of this study were 10 third grade students of SDN 1 Banaran. The research instruments were validation sheets and student response questionnaire sheets. The types of data obtained were qualitative data and quantitative data. The developed media pop up book is declared feasible with an average score of 4.44 from the material expert and an average score of 4.80 from the media expert, and an average score of 4.72 from the expert user, where the overall results are average average score is in the Very Good category. While the response of students to the pop up book media in limited trials gets an average of 95% in the Very Good category. Based on the results of the data analysis, it was concluded that the pop up book media on the subject matter of the appearance of the earth's surface in the third grade elementary school science subjects that had been developed were feasible to use.Keywords: IPA, Surface Appearance of the Earth, Media Pop Up Book
Pembelajaran Berbasis CTL dan Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Deni Adi Putra
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.658 KB) | DOI: 10.30651/else.v2i2.1835

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran menggunakan modul berbasis CTL dan inkuiri. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian yaitu siswa kelas V SDN Sukorambi 01 Jember Tahun Pelajaran 2017/2018 sebanyak 38 orang dengan rincian 15 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Nilai rata-rata berpikir kritis siswa pada tahap prasiklus yaitu 49. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I nilai berpikir kritis siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata 69,34. Peningkatan ini masih belum mencapai ketuntasan secara klasikal sehingga dilakukan siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata berpikir kritis siswa mencapai 79,16. Peningkatan pada siklus II ini sudah mencapai ketuntasan secara klasikal sehingga tidak perlu dikakukan siklus selanjutnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan modul berbasis CTL dan inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.Kata kunci: CTL, Inkuiri, Kemampuan Berpikir KritisAbstract: This study aims to improve critical thinking skills through learning using modules based on CTL and inquiry. This type of research is classroom action research. The subjects of the research were 38 students in grade V SDN Sukorambi 01 Jember 2017/2018 Academic Year with details of 15 male students and 23 female students. This research was conducted in two cycles. The average value of students' critical thinking in the pre-cycle stage is 49. After the action in the first cycle the value of critical thinking of students has increased by an average of 69.34. This increase has not yet achieved classical completeness so that cycle II is carried out. In the second cycle the average value of critical thinking of students reached 79.16. The increase in cycle II has achieved classical completeness so that it does not need to be tested in the next cycle, so it can be concluded that learning using modules based on CTL and inquiry can improve students' critical thinking skills.Keywords: CTL, Inquiry, Critical Thinking Skills
Perkuliahan Bermodel Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction (ARCS) Menumbuhkan Motivasi Belajar Calon Guru SD Fenia Reny DA
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.479 KB) | DOI: 10.30651/else.v2i2.1664

Abstract

Abstrak: Pembelajaran yang dikembangkan ARCS dapat meningkatkan perhatian mahasiswa, mengembangkan relevansi kebutuhan mahasiswa, membuat harapan positif untuk sukses dan memiliki kepuasan dalam keberhasilan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh motivasi belajar colon dosen SD Universitas PGRI Palembang melalui penerapan model pembelajaran Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction (ARCS). Metode penelitian Quasy Experimental Design dengan rancangan Posttest-Only Control Design. Populasi seluruh mahasiswa semester dua PGSD Universitas PGRI Palembang. Sampel adalah Kelas 2A dan 2C. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes prestasi belajar yakni Ujian Akhir Semester. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t untuk tes akhir pada taraf signifikan α=0,05 diperoleh thitung = 2,799 >  ttabel = 1,665, sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh model ARCS  menumbuhkan motivasi belajar calon guru SD.   Kata kunci: Model ARCS, Motivasi BelajarAbstract: Learning developed by ARCS can increase student attention, develop the relevance of student needs, create positive expectations and succeed in success. The purpose of this study is to determine the motivation of teacher studying candidates SD Palembang PGRI University through the application of Attention model, Relevance, Confidence, Satisfaction (ARCS). Quasy Experimental Design research method with Posttest-Only Control Design design. Population of all students of second semester of PGSD PGRI University of Palembang. The samples are Class 2A and 2C. Sampling in this research using cluster random sampling technique. The data used is a learning test that is the Final Test of Semester. The data obtained were analyzed using t-test. Based on the result of t-test analysis for the final test at significant level α = 0,05 obtained thitung = 2,799 > ttabel = 1,665, so it can be concluded there is influence of ARCS model motivate learn elementary school teacher candidate.Keywords: ARCS Model, Learning Motivation
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika melalui Metode ARIAS (Assurance-Relevance- Interest-Assesment-and Satisfaction) Kelas V SDN 2 Tamanagung Kec. Cluring Kab. Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016-2017 Sri Murtini
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.175 KB) | DOI: 10.30651/else.v2i2.1819

Abstract

Abstrak: Peran siswa sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dalam hal ini siswa diharapkan mampu untuk mengatur atau mengelolah dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pembelajaran melalui  metode ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction) dapat melatih siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Pelajaran dengan metode ini siswa ikut aktif mengukur menghitung  dengan metode ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction) siswa diminta menyelesaikan soal yang disediakan.secara  kelompok  maupun individu. Tujuan diadakan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui berapa persentase peningkatan prestasi belajar matematika melalui metode ARIAS  (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction ) kelas V SDN  2 Tamanagung Cluring. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam 3 siklus. Dari hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dengan mencapai standar  ideal. Dari 59,09 % pada Siklus l, dapat meningkat pada siklus 2 menjadi 68,63 % dan siklus 3 mencapai 81,36%, dan secara klasikal telah tercapai ketuntasan. Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalaui metode ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction) dapat meningkatkan prestasi belajar  matematika  kelas V  SDN 2 Tamanagung Cluring Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016- 2017  dengan ketuntasan mencapai 100 %.Kata kunci: Prestasi Belajar Siswa, Metode ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction), Pelajaran Matematika di SDAbstract: The role of students is very necessary to improve student learning outcomes, in this case students are expected to be able to organize or manage themselves. This study aims to prove learning through the ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction) method can train students to ask questions or questions related to the material being studied. Lessons with this method students actively measure calculate by the ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction) methods students are asked to solve the questions provided. In groups and individually. The purpose of this class action research (CAR) was held to find out what percentage of the improvement in mathematics learning achievement through the ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction) class V SDN 2 Tamanagung Cluring. This action research was carried out in 3 cycles. From the results of the actions taken it was proven to be able to improve learning achievement by achieving ideal standards. From 59.09% in Cycle I, it can increase in cycle 2 to 68.63% and cycle 3 to reach 81.36%, and in classical it has achieved completeness. The results of this action research show that learning through ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction) methods can improve mathematics learning achievement in grade V SDN 2 Tamanagung Cluring Banyuwangi in the 2016-2017 Academic Year with 100% completeness.Keywords: Student Learning Achievement, ARIAS Method (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction), Mathematics Learning in Elementary School
Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar IPS pada Siswa Kelas IV SDN Jatijejer Trawas-Mojokerto TA 2017-2018 Dewi, Anggra Lita Sandra; Rahmawati, Ery
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.62 KB) | DOI: 10.30651/else.v2i2.1818

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk ntuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan lingkungan sebagai Sumber Belajar IPS pada siswa Kelas IV SDN Jatijejer Trawas-Mojokerto TA 2017-2018 dengan jumlah murid 30 siswa yang terdiri dari 20 perempuan dan 10 laki-laki. Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilatar belakangi oleh kemampuan siswa kelas Kelas IV SDN Jatijejer Trawas-Mojokerto yang tidak memenuhi target yang sudah ditentukan. Dengan adanya masalah tersebut sehingga dilakukan perbaikan pembelajaran dalam 2 siklus berupa Penelitian Tindakan Kelas melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar IPS. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran adalah memotivasi siswa melalui tanya jawab tentang aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dengan pemanfaatan lingkungan, menjelaskan materi melalui ceramah, Tanya jawab, mengerjakan soal, pembahasan hasil kerja dan evaluasi. Kemudian pada siklus 1 dan 2 menggunakan media pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai siklus 1 dan siklus 2  43,33 %dan 83,33 % Hal ini berarti hasil belajar siswa dengan materi tentang aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam mengalami kemajuan karena hasil evaluasi siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan.Kata kunci: Sumber Belajar, Lingkungan Sebagai Sumber Belajar, Hasil BelajarAbstract: This study aims to find out the improvement of student learning outcomes through the use of the environment as an Social Learning Resource for Grade IV students of SDN Jatijejer Trawas-Mojokerto TA 2017-2018 with a total of 30 students consisting of 20 girls and 10 men. The study of this learning improvement was motivated by the ability of Grade IV students of SDN Jatijejer Trawas-Mojokerto who did not meet the predetermined target. With the existence of these problems, improvements were made to learning in 2 cycles in the form of Classroom Action Research through the use of the environment as a source of social studies learning. The steps taken in the implementation of learning are motivating students through questions and answers about economic activities related to natural resources with the use of the environment, explaining the material through lectures, question and answer, working on questions, discussing the work and evaluation. Then in cycles 1 and 2 using the media to use the environment as a learning resource, the average value of student learning outcomes has increased with an average value of cycle 1 and cycle 2 43.33% and 83.33%. This means that student learning outcomes with material about economic activities related to natural resources progress because the results of evaluation of cycle 1 and cycle 2 have increased.Keywords: Learning Resources, Environment as a Learning Resource, Learning Outcomes
Penerapan Metode Partisipatori untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Kelas VI SDN 6 Tamanagung Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016-2017 Rahayu, Yulia Tri
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.515 KB) | DOI: 10.30651/else.v2i2.1820

Abstract

Abstrak: Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan harus diajarkan. Dengan bahasa kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Oleh sebab itu melalui proses pengajaran bahasa diharapkan siswa mempunyai kemampuan yang memadai untuk dapat berbahasa Indonesia secara baik dan benar. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penerapan metode partisipatori dan metode kerja kelompok dalam upaya peningkatan prestasi belajar  Bahasa Indonesuia Kelas VI SDN 06 Tamanagung melalui metode ini siswa dituntut berperan aktif mengikuti penjelasan berdiskusi berkelompok, merangkum hasil diskusi Bahasa Indonesia,  membacakan hasil diskusi didepan kelas, mampu mengexpesikan  berbahasa Indonesia dengan tepat. Tujuan diadakan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui sejuah mana peningkatan prestasi belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode partisipatori dan metode kerja kelompok. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam 3 siklus. Dari hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan mencapai standar ideal. Dari 55% pada Siklus l, dapat meningkat pada siklus 2 menjadi 67,5 % dan siklus 3 mencapai 85 %,  secara klasikal telah mencapai ketuntasan.Kata kunci: Metode Partisipatori, Kerja Kelompok, Prestasi Belajar Bahasa IndonesiaAbstract: Language is one of the results of culture that must be learned and must be taught. With the cultural language of a nation can be formed, fostered and developed and can be passed on to future generations. Therefore, through the language teaching process, students are expected to have sufficient ability to be able to speak Indonesian properly and correctly. This study aims to prove the application of participatory methods and group work methods in an effort to improve Indonesian Language learning achievement Class VI SDN 06 Tamanagung through this method students are required to play an active role following group discussion explanations, summarizing the results of the Indonesian language discussion, reading the results of the discussion in front of the class, able to expose speak Indonesian correctly. The purpose of this class action research is to find out which one is to improve student learning achievement in Indonesian language lessons by applying participatory methods and group work methods. This action research was carried out in 3 cycles. From the results of the actions taken it is proven to improve student learning outcomes by achieving ideal standards. From 55% in Cycle 1, it can increase in cycle 2 to 67.5% and cycle 3 to 85%, classical has achieved completeness.Keywords: Participatory Methods, Group Work, Indonesian Language Learning Achievement
Penerapan Metode Dongeng dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Perilaku Menggosok Gigi pada Anak Taman Kanak-Kanak Dita Rachmayani; Yunita Kurniawati; Sumi Lestari
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.112 KB) | DOI: 10.30651/else.v2i2.1678

Abstract

Abstrak: Pentingnya pemahaman perilaku sehat sejak usia dini dapat berdampak positif bagi tumbuh kembang anak. Salah satu perilaku sehat pada anak yaitu menggosok gigi. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku menggosok gigi pada anak taman kanak-kanak dengan menggunakan metode dongeng. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen dengan desain the one-group pretest-posttest. Hasilnya diperoleh nilai Z = -3.241 dengan signifikansi 0.001 (<0.05) maka dapat disimpulkan bahwa metode dongeng efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku anak.           Kata kunci: Dongeng, Perilaku, Menggosok, Gigi, AnakAbstract: The importance of understanding healthy behavior from early age has positive impact on children development. One of the healthy behaviors in children is brushing teeth. Therefore, the purpose of this study is to improve knowledge and behavior of brushing teeth in children by using fairytale method. The research method used is experimental research with the one-group pretest-posttest design. The result is Z = -3.241 with significance of 0.001 (<0.05) it can be concluded that the fairytale method is effective in improving child knowledge and behavior.Keywords: Storytelling, Behavior, Brushing, Teeth, Child

Page 1 of 1 | Total Record : 10